Senin, 31 Mei 2010

ENDLESS LOVE




lionel richie feat diana ross

My love,
There’s only you in my life
The only thing that’s bright

My first love,
You’re every breath that I take
You’re every step I make

And i
(i-i-i-i-i)
I want to share
All my love with you
No one else will do...

And your eyes
Your eyes, your eyes
They tell me how much you care
Ooh yes, you will always be
My endless love

Two hearts,
Two hearts that beat as one
Our lives have just begun

Forever
(ohhhhhh)
I’ll hold you close in my arms
I can’t resist your charms

And love
Oh, love
I’ll be a fool
For you,
I’m sure
You know I don’t mind
Oh, you know I don’t mind

‘cause you,
You mean the world to me
Oh
I know
I know
I’ve found in you
My endless love

Oooh-woow
Boom, boom
Boom, boom, boom, boom, booom
Boom, boom, boom, boom, boom

Oooh, and love
Oh, love
I’ll be that fool
For you,
I’m sure
You know I don’t mind
Oh you know-
I don’t mind

And, yes
You’ll be the only one
‘cause no one can deny
This love I have inside
And I’ll give it all to you
My love
My love, my love
My endless love

"sebuah kisah cinta yang menggambarkan kesempurnaan cinta Sang Pencipta Cinta, kisah cinta yang bisa terjadi pada siapapun di dunia ini.. Apakah kalian juga memiliki kisah itu??? Silahkan berbagi disini, kalian boleh ungkapin semua kisah cinta kalian karena itu sebuah keindahan dan karunia..." (With love from your endless love)

Selasa, 25 Mei 2010

Perasaanku...

Tak semua kisah cinta seorang wanita berakhir seperti 'romeo-juliet', 'beauty and the best', 'cinderela', 'snow white', yang memiliki akhir yang sungguh mengesankan atau paling tidak memiliki akhir yang pasti. Kisah yang akan ku tulis ini adalah kisah yang mungkin tak asing di mata semua orang yang pernah jatuh cinta. Terutama bagi wanita.

Malam itu 23 mei 2010 langit tampak tak indah, tapi tidak dengan perasaan seorang gadis berusia 17tahun ini. hatinya sangat berbunga bunga saat berada di samping pria yang ia cintai. mereka baru saja pulang dari bepergian dengan teman temannya. bisa berada disamping pria yang ia cintai itu dirasa lebih dari cukup apalagi malam itu sang pria mengantarkan wanita ini ke rumah.

Sepanjang perjalanaan wanita ini tak dapat berhenti berdecak kagum memuji sang pria dalam hati sambil menyebut asma ALLAH "Subhanallah.. ini karunia yang ALLAH beri untukku. meski takkan pernah dapat ku miliki bagi ku ini tlah lebih dari cukup. trimakasih ya ALLAH.. Engkaulah pencipta cinta yang sempurna, aku yakin"
kalimat cinta seorang wanita yang tulus dan tak mengharapkan balas atau imbalan apapun lalu ia melanjutkan doanya "Ya ALLAH aku mencintainya tulus, jagalah ia dari dosa seperti Kau menjagaku, cintailah ia seperti cintaku padanya, jika aku tak dapat menjadi kekasihnya saat ini aku ikhlas namun jadikanlah aku kekasihnya seumur hidup. meski aku tak secantik wanita wanita lain yang mencintainya namun jadikanlah aku bidadari di hatinya"

Wanita ini tak pernah mengharap pujian dari sang pria namun ia slalu memuji dan menyertakan pria ini dalam tiap sujudnya dihadapan Sang Pencipta Cinta. ia merasa bahwa jika ia mencintai seorang pria berarti ia tak boleh menyakiti pria ini jadi siapapun yang disamping pria yang ia cinta selama pria itu bahagia maka itulah kebahagiaan sang wanita. meski tak dapat dipungkiri hatinya sungguh perih menyaksikannya dan memendamnya dua tahun terakhir ini namun "ikhlas" adalah keindahan akan ia peroleh yang pasti di akhirat kelak.

Kalian telah membaca sebuah kisah nyata yang mungkin beberapa orang yang terlibat di dalamnya mengetahui hal ini dengan nyata bahkan disampingnya. Entah sampai kapan wanita ini akan bertahan dalam perasaannya. Sebenarnya aku ingin menuliskan nama 'sang wanita' dan pria ini namun demi privasi masing2 aku rasa lebih baik tidak karena di khawatirkan ada pihak2 yang terluka. untuk semua pria yang merasa pernah mengalami kisah ini percayalah penyesalan selalu datang di akhir. untuk semua wanita yang merasa mengalami perasaan yang sama yakinlah "ikhlas" mu akan mendapat balasan yang sepadan dari Tuhan. Untuk lelaki yang aku tulis dalam cerita ini bukalah mata hatimu.

Selasa, 27 April 2010

Untuk Mama


"Tak mampu ku berucap saat mata saksikan sakitmu..
ingin ragaku membantumu, Tapi tak berdaya..
Hanya air mata yang jatuh,,
dari hati yang bersimpuh,
doa yang tulus hanya untukmu..
Maafkan aku mama,,
tak bisa ringankan sakitmu..
dan inginku ikut merasa segala kesakitanmu
jika Allah izinkan itu..
Tetesan air mata..
tubuhmu yang ringkih
rintihan kesakitanmu 
meski lirih nyaris tak terdengar     
karena telah kau tahan sebisanya,
hingga batin ini perih menyaksikannya,,
Dengan langkah tertatih
hingga aku pun tak berdaya,,
saat hari perpisahan itu harus terjadi
yang tak hanya sedetik, dua detik
namun seumur hidup ini
tanpamu disisi ku mama..
Ya Allah..
gantikanlah segala sakit yang telah ia rasakan
dengan nikmat-Mu
di kehidupan yang terindah disana..
Anakmu tersayang Nadia Mahfuzah"

unuk semua mama di dunia ini, ini adalah rintihan kasih sayang seorang anak yang telah menyaksikan kepergian mamanya tersayang untuk selamanya. bukan bualan atau dongeng tapikeindahan dan ketulusan cinta seorang anak. jadi buat semua mama yang merasa anaknya adalah anak paling bandel ketahuilah bahwa dilubuk hatinya ada cinta terbesar yang hanya untuk mama,, semua mama yang merasa sering dibohongi oleh anaknya ketahuilah bahwa beginilah tangisan anakmu jika kau tinggalkannya untuk selamanya.. dan tak lupa untuk semua anak di dunia janganlah kau siakan kehadiran mama disampingmu karena inilah yang kau rasakan jika beliau meninggalkanmu dan kamu takkan pernah siap sepenuhnya untuk hal itu.. jadi katakan lah nin sebelum semuanya terlambat. katakanlah meski hanya satu kalimat "Mama I Love U So much.."

Kamis, 22 April 2010

Perempuan Pemulia

Perempuan ini terduduk dalam leleh

diantara tumpukan kertas tergores pena

menahan kantuk yang makin merasuk

berjuang demi kaumnya

Terus berjuang meski sulit

karena ia mendengar apa yang dilihat

jeritan hati yang tak terucapkan

siksa batin yang harus dihentikan

Raut sedih itu 

harus diubah menjaditawa dan kebahagiaan

itulah tekadnya

meski keturunan berdarah biru

Perempuan ini bangun saat matahari masih enggan bersurya

saat azan subuh masih memecah keheningan malam yang kelam

Ada bulir kehidupan yang terjatuh diwajahnya

penuh ketegaran, keikhlasan dan keabadian atas cinta dan kasihnya

Kamis, 15 April 2010




Lusi Widiastuti
Pembawa Cahaya Hukum yang Terpuji

Dengan nama lengkap Lusi Widiastuti, anak dari Sujono dan Suhartini yang lahir dengan selamat pada Jumat 19 Februari 1993 pukul 11.20 WIB di Kota Surabaya. Nama saya yang tampaknya sangat sederhana ini memiliki arti dan doa yang sangat istimewa, Lusi yang artinya “pembawa cahaya” serta widiastuti yang memiliki arti “hukum yang terpuji” yang berasal dari Bahasa Yunani. Dengan nama ini kedua orangtua saya berharap saya selalu berada di jalan yang terang serta memberi pencerahan bagi keluarga dan tak lupa selalu menjujung tinggi hukum dan ajaran islam. Meski demikian ahli hukum bukanlah cita-cita saya hingga kini. Saya anak kedua dari tiga bersaudara.





Pada umur saya yang ke 3, saya mulai mengenyam pendidikan di TK (Taman Kanak Kanak) Aisiah. Meski saya berlatarbelakang keluarga muslim namun saat itu saya sangat dekat dengan seorang keluarga yang berlatarbelakang nasrani. Mareka memiliki seorang anak yang umurnya terpaut 5 tahun dengan saya. Setiap hari saya sering bermain dengannya bahkan saat dia baru pulang sekolah, katanya saya sangat menyenangkan.





Saya mulai bersekolah di tahun ketiga karena beberapa sahabat saya sudah saatnya bersekolah dan saya ingin bersekolah bersama mereka. Sebut saja ayin dan aris, walau tak jarang ada pertengkaran diantara kami akan tetapi jika tidak bersama ada sesuatu kurang lengkap. Kami selalu bermain bersama hingga akhirnya kami harus berpisah saat kami lulus TK dan saya harus pindah rumah karena harus berdekatan dengan sanak keluarga. Selepas mengenyam pendidikan di TK Aisiah saya harus kembali merasakan bangku Taman Kanak-Kanak di tempat yang berbeda yaitu TK Darma Wanita yang saat itu dekat dengan rumah saya. Dengan demikian saya mengenyam pendidikan taman kanak kanak selama tiga tahun sehingga tak sedikit teman yang saya miliki tapi tak banyak pula yang membekas di fikiran dan hati saya.

SDN Margorejo I yang merupakan sekolah dasar tempat saya pertama kali mempelajari banyak ilmu, di sekolah ini pula saya mulai mengerti tentang kehidupan dan segala sesuatu yang ada di bumi ini. Mulai awal masuk di sekolah ini saya termasuk murid yang dikenal oleh guru-guru karena kakak saya juga bersekolah dasar di sekolah ini hanya saja kami terpaut usia 5 tahun. Kakak saya sangat pandai dan ini berbanding terbalik dengan saya. Meski tidak ada guru yang membandingkan hal itu tapi prestasi kami sangat berbeda dan itu sangat saya rasakan. Mulai awal masuk hinga lulus dari bangku sekolah dasar kakak saya selalu menduduki peringkat tiga besar, sedangkan saya justru tidak pernah menduduki peringkat tiga besar. Kakak saya selama menduduki bangku sekolah dasar di juluki “si matematika” dan selalu mengikuti lomba cerdas cermat mewakili sekolah, sedangkan saya dijuluki “si banyak omong” oleh beberapa guru yang pernah menjadi wali kelas saya hingga saya harus selalu menempati bangku paling depan dengan meja guru. Meski demikian saya adalah anak banyak disukai oleh teman teman saya karena pribadi saya yang ramah. Syukurnya julukan ini tak berlaku selamanya pada diri saya, saat di bangku kelas 5 saya mulai mengurangi kebiasaan buruk itu dan mengalihkannya menjadi kebiasaan baik yaitu dengan selalu aktif bertanya di kelas hingga saya banyak mengetahui apa yang seharusnya belum saya ketahui. Meski kebiasaan itu tidak menjadikan saya murid paling pandai seperti kakak saya tapi paling tidak julukan saya bukanlah “si banyak omong” lagi dan guru guru serta teman teman mulai mengenal saya dengan citra yang lebih baik.

Tahun 2005 di usia saya ke 11 saya dinyatakan lulus dibangku sekolah dasar. Ini tidak membuat cobaan saya berakhir namun inilah awalnya. Awal dari segalanya, awal dari sesuatu yang saya pelajari lebih dalam lagi dan lebih beraneka ragam. Saya melanjutkan sekolah saya di SMPN 13 Surabaya. Saat itu mulai terasa perbedaan antara saya dengan kakak saya yang saat itu baru lulus dari SMPN 01 Surabaya, sebuah sekolah paling bagus di Surabaya bahkan orang di seluruh Indonesia tahu, sedangkan saya hanya bersekolah di sekolah pinggiran yang bahkan tak banyak orang tahu dimana SMPN 13 ini. Meski demikian sekolah ini adalah sekolah favorit bagi saya. Disini saya mulai mengerti pendewasaan seorang perempuan muslim dengan menutup aurat. Sayangnya di sekolah ini saya kurang bis memperdalam ilmu agama saya. Namun di sekolah ini saya dipertemukan dan diperlenalkan dengan sesuatu yang sangat indah yaitu cinta. Cinta yang suci bukan kemaksiatan, namun kami harus berpisah karena orangtua saya yang belum memperbolehkan saya merasakan “cinta”. Disini juga saya merasa memiliki sahabat yang sesungguhnya. Lusi Tania namanya namun kami memiliki nama panggilan yang sama yaitu Lusi. Agar tidak membingungkan kami sendiri maka saya dipanggil Lusiw dan dia dipanggil Lusit. Persahabatan yang kami jalani cukup lekat selama 3 tahun duduk di bangku SMP dan selama itu pula saya duduk satu bangku. Kami begitu dekat dan saling menerima kekurangan masing-masing. Sejak duduk di bangku SMP ini saya memiliki hobi membaca novel-novel percintaan dan mengagumi seorang pujangga ternama di dunia bernama Khalil Gibran. Saya juga sangat hobi menulis puisi-puisi cinta dan cerpen (cerita pendek). Meski demikian saya memiliki cita-cita menjadi seorang psikologi.

Perbedaan saya dengan kakak saya bukan hanya dalam bidang akademi namun juga sikap dan kebiasaan kami. Meski kakak adalah anak yang pandai tapi dia sangat tidak peduli dengan apa yang ada di sekitarnya, sedangkan saya yang tidak terlalu pandai ini tumbuh menjadi anak yang ramah, menyenangkan dan peduli dengan lingkungan disekitarnya serta penyayang. Hal ini sangat dirasakan kedua orangtua saya sejak saya menginjak remaja.

Saya lulus dari SMPN 13 dan harus meneruskan pendidikan ke jenjang berikutnya yakni SMA. Saya dan kedua orangtua saya memilih SMA Khadijah untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang selanjutnya. Orangtua saya ingin saya lebih memperdalam hukum-hukum islam yang sesuai dengan nama saya yang memiliki arti hukum yang terpuji yakni hukum islam. Banyak hal yang sangat baru dalam hidup saya disini. Banyak hal yang berarti untuk hidup saya dan saya pelajari lebih dalam yang mungkin tidak saya temukan atau saya palajari jika saya bersekolah di tempat lain. Juga ada seseorang yang bukan merupakan orang asing bagi saya yang sudah lama tidak saya jumpai. Risky Wikie Putra (Aris) sahabat saya semasa taman kanak-kanak di TK Aisiah. Hal yang membuat saya kecewa dia tidak pernah sekalipun menegur saya meski dia mengenali saya.

Disini juga rasa minder saya terhadap kakak saya berangsu-angsur hilang. Karena saya mulai mengerti saya adalah istimewa dan semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu pula dengan saya dan kakak saya. Kakak saya memang pandai dan memiliki banyak prestasi, hingga kini dia hampir lulus dari salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya yakni ITS namun saya adalah anak yang membawa cahaya hukum yang terpuji yang memberi terang pada keluarga kami.

Jumat, 09 April 2010

masih mencintai

“ Hanya butuh satu jam untuk mencintai seseorang namun butuh waktu seumur hidup untuk melupakannya “
Paling tidak itulah pernyataan banyak pujangga, penyair hingga musisi. Itu juga yang terjadi pada semua orang, tidak terkecuali sang penulis blog ini yakni aku. Hanya butuh satu jam mencintai”nya” namun butuh waktu seumur hidup untuk melupakan”nya” begitu pula semua luka yang telah “ia” buat.
Aku sadar bahwa tiap orang memiliki kesempatan ke-dua, tapi tidak untuk ke-tiga, -empat dan seterusnya.. dan “dia” telah sangat menyiakan kesempatan itu bahkan menggoreskannya dengan luka. Awalnya semakin aku berusaha membenci”nya” aku semakin sering memikirkan”nya” tapi aku tidak ingin “dia” menghantui fikiranku dan akhirnya aku bisa dengan ikhlas memaafkan”nya” tapi maaf, sampai kapanpun hubungan kita tak akan baik seperti dulu lagi karna aku takkan pernah bisa melupakan”nya”, semua luka terburuk yang “ia” torehkan. Namun apa ini karna luka ini takkan pernah kering dan hati ini takkan pernah mencair lagi untuk”nya” atau justru karna aku masih terlalu mencintainya?

Kamis, 08 April 2010

masih mencintai

PANTASKAH (Phantom band)
intro: A

D C#m
Masih pantaskah kita bersama lagi
Bm A
Seperti dahulu engkau memelukku
D C#m
Apakah masih ada hatimu untukku
Bm A
Sedikit tentangku mewarnai hidupmu

D C#m F#m
Kini ku mau kembali padamu
Bm E
Berat aku langkahkan kakiku

chorus:
A C#m
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari

D C#m
Masih pantaskah kita bersama lagi
Bm A
Seperti dahulu engkau memelukku
D C#m F#m
Kini ku mau kembali padamu
Bm E
Berat aku langkahkan kakiku

chorus:
A C#m
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari
A C#m
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari

[solo] D C#m Bm A
D C#m F#m Bm E

chorus:
A C#m
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari
A C#m
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari

A C#m
Pantaskah aku..
Bm E
Pantaskah aku..

ending: A

Lagu ini bukan bualan, bukan sekedar cerita. Namun ini kisah, kisah sesungguhnya tentang aku dan kehidupanku. Untuk siapapun yang terlibat didalamnya, aku ucapkan terimakasih.. Spesial thanks juga buat Phantom band.